PTPN IV Regional 4, Berikan Bantuan Benih Ikan ke Masyarakat Sekitar Wilayah Kerja
Jambi - Hari Lingkungan Hidup
Sedunia, 5 Juni 2024, menjadi momentum bagi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV
Regional Jambi untuk melestarikan lingkungan dan menjaga ekosistem yang
berkesinambungan. Selain menanam bibit buah-buahan, perusahaan BUMN ini juga
menyebar benih ikan Jelawat sebanyak 8.000 ekor di kolam Pabrik Kelapa Sawit
(PKS).
Penyebaran benih ikan Jelawat
ini dilakukan serentak di 8 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PTPN IV Regional 4
Jambi, pada Rabu (5/6/2024). Ikan Jelawat disebar di sungai sekitar wilayah
kerja PKS dan kolam ketiga penampungan limbah dari hasil pengelolaan kelapa
sawit menjadi crude palm oil (CPO).
"Masih dalam rangkaian
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami menyebarkan 8.000 benih ikan Jelawat. Ada
delapan kolam ketiga penampungan di PKS kami. Kolam ketiga ini adalah kolam
yang sudah bersih tanpa ada pencemaran lingkungan. Tiap kolam akan kami sebar
benih ikan sebanyak 1.000 ekor," kata Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTPN
IV Regional 4 Jambi, Hariman Siregar, pada Rabu (5/6/2024).
Hariman menjelaskan, ikan
Jelawat dengan nama latin Leptobarbus hoeveni adalah ikan perairan sungai dan
danau yang asli berasal dari Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan. Ukurannya
cukup besar, dapat mencapai 60 sentimeter, dan merupakan bahan pangan yang
cukup populer dan dihargai di Asia Tenggara, khususnya masyarakat di
Kalimantan, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
###
"Yang terpenting, ikan
Jelawat ini tidak perlu penanganan khusus. Makanan ikan yang tampak indah ini
adalah tumbuhan atau biota di sungai. Ikan ini pemakan segala (omnivora) dan
hidup dalam kelompok. Ikan ini bisa dikonsumsi dan harganya cukup menjanjikan
di pasaran," urai Hariman.
Penyebaran benih ikan Jelawat
ini, kata Sekper, juga sebagai bukti bahwa PKS milik PTPN IV Regional 4 Jambi
selalu menjaga dan melestarikan lingkungan untuk tidak tercemar dari sisa
pengelolaan kelapa sawit menjadi bahan baku minyak goreng, yakni crude palm oil
(CPO).
"Ini bukti bahwa kami
selalu menjaga lingkungan dan tidak mencemarkan lingkungan. Kami buktikan
dengan bisa hidupnya ikan Jelawat di kolam penampungan ketiga. Bila ikan bisa
hidup dan beranak pinak, berarti tidak ada pencemaran zat kimia," jelas
Sekper PTPN IV Regional 4 Jambi.
Sekper menguraikan, di PKS,
air atau limbah bekas proses kelapa sawit menjadi CPO ditampung di kolam yang
diberi nama kolam pertama. Di kolam pertama ini, zat kimia serta cangkang
kelapa sawit dan serabut akan terpisah dengan sendirinya. Bila sudah terpisah,
akan mengalir ke kolam kedua, di mana di kolam ini akan terjadi pengendapan
antara sisa cangkang, serabut, dan air.
"Air yang sudah terpisah
itu masuk ke kolam ketiga. Airnya sudah bersih tanpa cemaran zat kimia.
Tumbuhan serta ikan bisa hidup di kolam ini. Inilah yang kami buktikan dengan
sebar ikan Jelawat. Pada waktunya, ikan ini bisa kami konsumsi dan warga juga
bisa mengonsumsinya," akhir Hariman Siregar. (*)
###
Komentar
Posting Komentar