Digitalisasi dan Mekanisasi Masa Depan Perkebunan Nusantara
Jakarta - Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian dan Kementerian BUMN mengapresiasi implementasi
digitalisasi berbasis internet of things, mekanisasi, dan kebijakan operasional
berbasis keberlanjutan melalui dekarbonisasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara
III (Persero) dalam menjalankan operasional perusahaan yang bergerak di
komoditas sawit.
Asisten Deputi Pengembangan
Agribisnis Perkebunan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mochamad Edy
Yusuf dan Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian
BUMN Faturohman menyatakan masa depan industri perkebunan sawit adalah berbasis
teknologi, mekanisasi, dan keberlanjutan.
"Masa depan perkebunan sawit
nasional adalah seperti yang dilaksanakan Holding Perkebunan ini," kata
Edy saat melaksanakan kunjungan kerja ke PTPN IV PalmCo Regional 3 Provinsi
Riau, Rabu (7/2/2024).
Kunjungan kerja yang turut dihadiri
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan III (Persero) Mahmudi,
Direktur Keuangan M Iswahyudi, dan Direktur Hubungan Kelembagaan M Arifin
Firdaus serta didampingi Board of Regional Management Regional 3 PTPN IV tersebut
meninjau penerapan digitalisasi berbasis IoT dan mekanisasi serta dekarbonisasi
di PTPN IV PalmCo Kebun Sei Pagar, Kabupaten Kampar, Riau.
Pabrik kelapa sawit (PKS) dan
pembangkit tenaga biogas (PTBg) Sei Pagar menjadi lokasi pertama mengawali
kunjungan kerja perdana di tahun 2024 ini. Di sana, mereka menyaksikan langsung
aplikasi besutan Holding Perkebunan seperti Millena, Intank Control, CMMS,
Simoli, dan lainnya yang memperkuat kinerja operasional perusahaan pada sektor
off-farm.
Selain itu, tim juga menyaksikan
langsung keberadaan PTBg co firing Sei Pagar, yang merupakan satu dari enam
pembangkit tenaga biogas yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair sawit atau
palm oil mill effluent (POME) di seluruh PTPN IV PalmCo Regional 3. Keberadaan
PTBg tersebut menjadi bagian dari peningkatan nilai tambah perusahaan terutama
dari penjualan by product seperti cangkang.
Sementara pada sektor on-farm,
kombinasi IoT dan mekanisasi seperti sistem informasi berbasis geospasial atau
GIS, Arfina, DFarming, NBex, AWS, dan lainnya turut meningkatkan efesiensi dan
efektivitas operasional perusahaan.
"Sebagai perusahaan milik
negara, PTPN terbukti advance dalam mengoptimalkan produksi melalui
implementasi digitalisasi, mekanisasi, serta pendekatan dekarbonisasi yang
efektif dan efesien, disamping tentu juga perlu terus menerus menjaga
integritas" tuturnya.
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding
Perkebunan Nusantara III (Persero) Mahmudi mengatakan strategi perusahaan yang
terus berinovasi dalam mengimplementasikan digitalisasi, mekanisasi, dan
pendekatan dekarbonisasi merupakan sebuah keharusan untuk meningkatkan daya
saing perusahaan.
"Tidak ada kata lain selain
menjadikan inovasi sebagai budaya perusahaan. PTPN telah melaksanakan hal ini
dan diimplementasikan dengan sangat baik. Di sini adalah contohnya, ketika
inovasi memperkuat transformasi dan memberikan nilai positif bagi operasional
perusahaan," urainya.
Ia berharap pendekatan digitalisasi
dan mekanisasi yang diimplementasikan PTPN IV PalmCo Regional 3 menjadi contoh
penerapan secara luas oleh regional untuk menjadi PTPN Juara.
Sementara itu, Region Head PTPN IV
PalmCo Regional 3 Rurianto mengatakan perusahaan secara bertahap melaksanakan
program digitalisasi sejak 2020 lalu dan ditargetkan terealisasi penuh atau
fully integrated pada 2024 ini.
"Bidang perkebunan dan
industri kelapa sawit selama ini dikelola secara konvensional, dan kini saatnya
kita menjadi pionior untuk bertransformasi menuju modernisasi dengan
memanfaatkan teknologi," kata Ruri.
Ia mengatakan langkah itu merupakan
bagian dari transformasi perusahaan melalui penerapan Precision Farming guna
mendukung pengelolaan perkebunan sawit sehingga mampu melakukan cost control,
production control, dan fraud control secara efektif dan efisien.
Langkah itu juga sejalan dengan
pelaksanaan Corporate Strategy, yaitu dengan Reducing Cost dan Increasing Value
sehingga terbentuk Value Innovation.
"Digitalisasi, mekanisasi,
dekarbonisasi merupakan bagian penting dalam transformasi perusahaan. Di sini
ada perjuangan untuk menata dan mentransformasi budaya. Dari yang
terfragmentasi menjadi terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi,
lebih cepat dan akurat," paparnya.
Komentar
Posting Komentar