Perjalanan Digital PalmCo Regional 3: Dipandang Tinggi oleh Pelaku Utama Teknologi Australia
Caption: Director Beanstalk Agtech Justin Ahmed
dan Project Leader Andrea Coello saat melihat langsung war room PalmCo Regional
3 Riau. War room tersebut merupakan gabungan perangkat informasi teknologi yang
tersambung pada seluruh operasional perusahaan. Mereka mengapresiasi langkah
perusahaan dalam melaksanakan transformasi teknologi secara masif dan
berkelanjutan.
Pekanbaru – Perusahaan Australia yang bergerak
dalam bidang teknologi agroindustri, Beanstalk AgTech mengapresiasi
transformasi signifikan yang dilaksanakan PalmCo Regional 3 Provinsi Riau dalam
melaksanakan transformasi teknologi secara masif dan berkelanjutan.
Director Beanstalk AgTech Justin Ahmed
didampingi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian-ICASEPS Kementerian
Pertanian Dr Wahida Maghraby saat berkunjung ke Kantor Direksi PalmCo Regional
3 mengatakan Sub Holding di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara tersebut
berhasil melakukan transformasi secara masif dan turut mengubah wajah industri
perkebunan konservatif menjadi industri 4.0 yang lebih modern dengan mengusung
teknologi informasi.
"Sejujurnya ini sangat mengesankan,
dalam waktu singkat perusahaan berhasil melaksanakan transformasi teknologi
dari industri 0.4 menjadi industri 4.0," katanya.
Ia mengakui bukan hal yang mudah untuk
mentransformasi perusahaan yang memiliki ribuan karyawan serta budaya
konservatif yang melekat selama puluhan tahun seperti PalmCo Regional 3 yang
sebelumnya dikenal sebagai PTPN V tersebut. Terlebih lagi, perusahaan ini juga
menjalankan unit bisnis yang menyebar di berbagai wilayah terpencil di Bumi
Lancang Kuning.
Namun, hanya dalam kurun waktu empat
tahun, perusahaan mampu melakukan perubahan begitu masif melalui pemanfaatan
digitalisasi sebagai akselerator transformasi. Peta jalan digital yang disusun
sejak empat tahun lalu juga terus berjalan secara berkesinambungan hingga
membalikkan posisi perusahaan selayaknya industri 0.4 menjadi 4.0.
"Sangat mengesankan. Apalagi
strategi yang dipakai dengan memanfaatkan tim dengan talenta terbaik untuk
percepatan digitalisasi melalui SWAT timnya. Cara perusahaan mengatur proses
yang sangat spesifik seputar perbaikan berkelanjutan dan pengelolaan sistem
sungguh luar biasa," ujarnya semringah.
Lebih jauh, ia turut memberikan kredit
positif kala pendekatan teknologi yang dilaksanakan perusahaan yang fokus pada
usaha perkebunan kelapa sawit tersebut tidak hanya berfokus pada kegiatan inti
untuk operasional perusahaan, melainkan turut memperkuat para petani
mitra.
Pendekatan digitalisasi tersebut
dilaksanakan perusahaan melalui sejumlah sistem informasi digital dalam upaya
memperkuat kemitraan melalui berbagai aplikasi seperti Pamela atau Plasma
Monitoring dan Evaluation Application, Simoga atau Sistem Monitoring Grading,
serta Sawit Rakyat Online atau SRO.
Aplikasi terakhir merupakan aplikasi
berbasis Android yang dimanfaatkan untuk membantu petani mendapatkan bibit
sawit unggul bersertifikat.
"Proses dari hulu ke hilir yang
terjadi baik dari inti, plasma, dan petani pihak ketiga dalam satu kesatuan
berjalan sangat baik. Strategi perusahaan yang melibatkan semua petani kecil
dan pihak ketiga juga bagian dari proyek yang ingin kami kemukakan. Ini adalah
gerakan yang mempertimbangkan partisipasi semua orang menuju tujuan bersama.
Jadi, kami juga ingin melakukan pendekatan terhadap praktik terbaik yang ada di
industri ini," tambah Project Leader Beanstalk AgTech Andrea Coello.
Andrea menuturkan bahwa Beanstalk
sendiri merupakan lembaga inovasi yang berdedikasi untuk memajukan ekosistem
inovasi pangan pertanian di Asia-Pasifik, dengan membantu perusahaan memperkuat
inovasi, mendukung perusahaan rintisan & UKM untuk menetapkan dan mencapai
tujuan, dan membangun platform untuk meningkatkan kapasitas, konektivitas,
serta hasil bagi industri lokal.
Di Indonesia, Beanstalk telah
bekerjasama dengan Universitas Brawijaya serta Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional dalam memperkuat petani melalui digitalisasi.
Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan
turut ingin mengambil peran dengan langkah yang dilaksanakan perusahaan dalam
memperkuat petani sawit Indonesia.
Head Region PalmCo Regional 3 Provinsi
Riau Rurianto mengatakan dalam empat tahun terakhir perusahaan terus melaju
melalui beragam inovasi. Semangat transformasi yang diusung Direktur PTPN V
Jatmiko Santosa yang kini merupakan Direktur Utama Sub Holding PalmCo sejak
2019 lalu menempatkan digitalisasi sebagai akselerator. Peta jalan digital yang
disusun dilaksanakan secara berkesinambungan.
"Sampai saat ini, PTPN V dalam fase
integrasi penuh digital melalui program E-Plantation dan ditargetkan rampung
2024 mendatang" tutur Ruri.
Hasilnya, perusahaan mampu meningkatkan
kinerja secara signifikan yang dibuktikan dengan peningkatan efesiensi serta
berhasil mencatatkan kinerja finansial tertinggi sepanjang sejarah selama tiga
tahun berturut-turut.
Selanjutnya, berdasarkan penilaian INDI
4.0 (Indonesia Industry 4.0 Readiness Index) yang dilaksanakan Kementerian
BUMN, PalmCo Regional 3 menjadi salah satu perusahaan kluster Perkebunan dengan
kesiapan matang menuju digitalisasi era industri 4.0.
Sejumlah inovasi IoT yang dihasilkan
perusahaan menjadi acuan bagi berbagai anak perusahaan Holding Perkebunan
seperti Millena (Mill Excelence Indicator) atau pemantau operasional pabrik
berbasis sensorik, Intank Control atau pemantau penyimpanan crude palm oil
(CPO) di tangki simpan secara real time.
Selanjutnya, PalmCo juga memiliki Fleet
Management sebagai alat untuk pelacak angkutan CPO dari pabrik menuju
pelabuhan, FOSS Nir yang merupakan IoT untuk pemeriksaan kualitas CPO dan
memantau kehilangan secara cepat. Kemudian terdapat Suplesi DAN, Autotec, serta
terakhir Nusaklim yang merupakan pemantau cuaca di perkebunan secara tepat
waktu.
"PalmCo telah memiliki pondasi yang
sangat kuat. Insya Allah tugas kita adalah memastikan seluruh peta jalan yang
telah ditetapkan berjalan sesuai waktunya," demikian Ruri.
Komentar
Posting Komentar