Program “Sedekah Gulma”, Inovasi PTPN VIII Untuk Hasilkan Produk Berkualitas dan Berdaya Saing Tinggi
Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada
waktu, tempat yang tidak diinginkan serta tidak dikehendaki terutama ditempat
manusia bermaksud mengusahakan tanaman budidaya. Keberadaan gulma pada areal
tanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kuantitas maupun
kualitas hasil produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh keberadaan gulma adalah
dapat menurunkan hasil pertanian akibat adanya persaingan dalam perolehan unsur
hara, air dan tempat habitat hidup. Selain itu, gulma juga bisa menjadi sarang
hama dan penyakit bahkan membuat tanaman keracunan akibat zat alelopati yang
dihasilkan oleh gulma.
Metode pengendalian gulma diantaranya dengan
pengendalian secara mekanis, kimia dan preventif (usaha pencegahan).
Pengendalian gulma secara mekanis dan kimia masing – masing memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Cara mekanis tentunya membutuhkan waktu dan tenaga kerja
yang lebih banyak, sebaliknya dengan cara kimia kebutuhan jumlah tenaga kerja
dan waktu lebih sedikit namun pestisida yang digunakan terutama jenis herbisida
sintetis diyakini menimbulkan dampak negatif terhadap kerusakan dan pencemaran
lingkungan serta menimbulkan residu pada produk hasil pertanian.
Pengendalian gulma merupakan salah satu
bagian proses pengelolaan operasional PT. Perkebunan Nusantara VIII yang
merupakan bagian dari PTPN Group dan menjadi permasalahan yang sering kali
dihadapi khususnya di Kebun Montaya. Dari permasalahan tersebut Manajemen Kebun
Montaya mencanangkan salah satu program yaitu Sedekah Gulma yang melibatkan
semua lapisan karyawan mulai dari unsur pimpinan sampai dengan karyawan
pelaksana. Makna Sedekah Gulma merupakan bentuk dari Hablum Minal 'Alam atau
hubungan manusia dengan alam. Program Sedekah Gulma dilaksanakan berawal dari
kepedulian dan keikhlasan karyawan Kebun Montaya mencabut gulma
tahunan/kekayuan (Harendong, kirinyuh, letah hayam dan gulma lainnya) untuk
membantu tanaman teh agar tidak terjadi persaingan penyerapan unsur hara
sehingga tanaman teh menjadi sehat dan menghasilkan pucuk yang optimal.
Pelaksanaan Program Sedekah Gulma
dilaksanakan oleh semua unsur karyawan di Kebun Montaya yang berjumlah 230
orang. Dasar dari kekuatan jumlah karyawan tersebut sudah dapat dipastikan
apabila Program Sedekah Gulma dilakukan secara rutin dan berkesinambungan maka
dapat menghasilkan dampak yang cukup besar untuk kondisi kebun. Sebagai
ilustrasi apabila setiap karyawan bersedekah gulma 5 pohon tahunan/kekayuan
dalam 1 hari maka dengan jumlah total karyawan yang ada sebanyak 230 orang,
dalam 1 hari gulma yang dapat dikendalikan sebanyak 1.150 pohon. Jika dihitung
untuk waktu jangka panjang (bulanan dan tahunan) maka akan semakin banyak gulma
yang dapat dikendalikan.
Saat ini belum ada ketentuan yang mengatur
terkait Program Sedekah Gulma, namun untuk kedepannya akan dijadikan aturan
yang mengikat dan terakomodir dalam prosedur tertentu. Pilar utama yang
menentukan keberhasilan program ini ditentukan oleh Proses
Pengawasan yang baik. Kedepannya, monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan
sebagai dasar pemberian apresiasi dan menjadi salah satu parameter dalam
penilaian karyawan terbaik. Pemberian apresiasi bertujuan untuk memotivasi
karyawan sehingga seluruh karyawan berlomba
dan bersaing secara sehat untuk dapat berpartisipasi aktif dalam Program
Sedekah Gulma.
Diharapkan melalui Program Sedekah Gulma maka
Sense Of Crisis dan Sence Of Belonging karyawan dapat tumbuh
secara menyeluruh di setiap bidang pekerjaan serta menjadikan bisnis PT
Perkebunan Nusantara VIII dapat menghasilkan produk berkualitas dan berdaya
saing tinggi sehingga tercapainya Perusahaan Sehat Karyawan Sejahtera.
Komentar
Posting Komentar