Kemitraan PTPN XIII dan BPKP untuk Akselerasi Penurunan Stunting di Kalimantan Barat
Kalimantan Barat – Sebagai implementasi dari percepatan penurunan angka stunting di Kalimantan Barat yang menjadi indikator dampak investasi hijau yang inklusif terhadap kesejahteraan Masyarakat, PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) bersama Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat (BPKP Prov. Kalbar) melakukan rencana aksi percepatan penurunan angka stunting terutama di desa lokus sasaran stunting yang berada di sekitar wilayah kerja operasional Perusahaan yaitu Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Ngabang.
Kegiatan
telah diawali dengan diskusi secara intensif bersama Pemerintah Daerah dari
tingkat provinsi hingga desa dalam Forum Group Discussion (FGD) oleh BPKP Prov.
Kalbar. Selanjutnya PTPN XIII mendapat tugas untuk intervensi penurunan
prevalensi stunting pada dua desa yang masih tinggi, yaitu Desa Melobok
Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau dan Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang
Kabupaten Landak.
Stunting
adalah masalah kesehatan masyarakat yang sangat kompleks dan memerlukan solusi
holistic. Hasil identifikasi kedua desa yang menjadi fokus PTPN XIII, didapati
persentase prevalensi stunting di Desa Melobok sebesar 6,5% dan Desa Amboyo Inti
sebesar 7,8%. Sehingga dibuat rencana tindak intervensi, penetapan indicator
kinerja outcome, target yang ingin dicapai serta jadwal pelaksanaannya.
Salah
satu kegiatan yang telah dilakukan PTPN XIII yaitu Program Pemberian Makanan
Tambahan secara simultan kepada anak-anak yang terindikasi stunting di Desa
Melobok Kabupaten Sanggau (12/07/2023). Intervensi ini bertujuan untuk
mengatasi masalah stunting yang telah mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak-anak.
Pada
kesempatan tersebut Direktur PTPN XIII Rizal H. Damanik menyampaikan bahwa PTPN
XIII sebagai perusahaan yang beroperasi secara luas di Kalimantan khususnya di
Kalimantan Barat, telah mengambil langkah untuk membantu mengatasi masalah stunting
dengan menyediakan makanan bergizi kepada anak-anak yang membutuhkan.
Dalam
mengkampanyekan program intervensi ini agar dapat dukungan dari semua lapisan
Masyarakat di Kalimantan Barat, pada Selasa, 25 Juli 2023 juga dilakukan
kegiatan dialog interaktif secara langsung (live) melalui program Forum Kalbar
di Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Kalimantan Barat. Acara ini
diikuti oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Pimpinan BKKBN
Provinsi Kalimantan Barat, Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau, dan Direktur
PTPN XIII.
Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Ayi Riyanto mengatakan investasi di
Kalimantan Barat cukup besar. Beliau mengutip arahan dari Presiden RI Joko
Widodo yang mengatakan Indonesia itu harus masuk ke ekonomi hijau. Ekonomi
hijau itu sendiri terdapat 3 pilar yaitu pilar ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Artinya kalau kita ingin meningkatkan ekonomi jangan lupa sosial dan
lingkungannya. “Terkait 3 pilar itu sebenarnya sudah cukup bagus. Kemudian
kalau dari sisi kesehatan terkait stunting di Kalimantan Barat memang turun ke
angka 27,8% tapi kalau dibedah ke masing-masing kabupaten salah satunya adalah
Sanggau itu justru naik dari 26% ke angka 32%, jelas Ayi.
Menanggapi
hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau Kukuh Triyatmaka mengatakan
sinergi yang terjalin belum sampai ke titik apa yang sedang ditangani. Untuk
itu, sekarang titik-titik tersebut akan dipetakan sehingga langkah-langkah
kedepannya bisa diambil untuk mengatasi stunting. Berdasarkan hasil survei,
yang berpengaruh terhadap stunting di Kabupaten Sanggau adalah pola hidup dan
perilaku yang berkaitan juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebab
ekonomi di Sanggau menunjukkan hasil yang lumayan positif.
Sejalan
dengan hal tersebut, Direktur PTPN XIII Rizal H Damanik mengharapkan multiplayer
effect yang bisa lebih besar dapat terjadi selain dari program penanganan
stunting yang sudah dilaksanakan. Adapun bentuk lain Tanggung Jawab Sosial
Lingkungan PTPN XIII berupa pemberdayaan BUMDes dan UMKM di desa-desa sekitar
Perusahaan. Produk-produk dari UMKM dapat dipasarkan melalui platform
e-commerce yaitu PaDI (Pasar Digital), yang menjadi program BUMN yang dapat
menghubungkan antara UMKM dengan perusahaan. “kebutuhan bahan atau alat
pertanian atau perkebunan (alat panen) bisa disediakan oleh BUMDes atau UMKM,
tinggal elaborasi, kolaborasi, sinergi yang harus dibangun,” ujar Rizal H.
Damanik, Direktur PTPN XIII.
Inisiatif
kemanusiaan dan program-program pemberdayaan sosial ini mencerminkan komitmen
PTPN XIII yang merupakan Anak Perusahaan Holding PTPN III (Persero) untuk
berperan aktif dalam pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat di daerah
operasionalnya. PTPN XIII percaya bahwa dengan kerjasama yang kuat antara
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, masalah sosial ekonomi, terutamanya
masalah stunting yang saat ini sedang dihadapi, dapat teratasi, dan
utamanya tumbuh kembang anak-anak Kalimantan Barat dapat lebih baik.
Terakhir,
PTPN XIII secara intensif melakukan evaluasi dengan menggandeng BPKP Provinsi
Kalimantan Barat untuk mengukur harapan dan menjadi katalisator pergerakan
intervensi dimaksud. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar semua bergerak ke
arah/sasaran yang sama, tujuan yang sama, tutup Rizal H. Damanik Direktur PTPN
XIII.
Komentar
Posting Komentar